Aspirasi untuk Membangkitkan Bodhicitta


Post

Namo guru!
Sembah sujud kepada Guru!

Pikiran-Mu, berkalpa-kalpa yang lalu, melepaskan diri dari segala tipu daya,
Ucapan-Mu, jujur dan benar, terbebas dari segala bentuk kelicikan,
Perbuatan tubuh-Mu berdisiplin dan bersahaja—
Pertapa Agung [Buddha Shakyamuni], Maha Benar, dan Maha Arif, kepada-Mu aku bersujud!

Para murid utama Buddha [bodhisattva], yang telah melihat makna sejati [kebenaran tertinggi],
Pengujar kebenaran, yang kata-katanya memiliki harkat kesahihan,
Mereka yang sedang menuju Pembebasan agung melalui tiga kendaraan [Triyana]—
Kepada-Mu sekalian lah, dalam devosi, aku tunduk!

Mulai sekarang, di semua rangkaian kelahiran di masa depan, sepanjang seluruh kehidupanku,
Para buddha dan bodhisattva, semoga aku tidak pernah terpisah dari-Mu!
Para buddha dan bodhisattva, mohon terimalah diriku sebagai pengikut-Mu!
Para buddha dan bodhisattva, biarkanlah diriku meraih pencapaian spiritual seperti diri-Mu!

Perbuatan tubuhku—semoga berdisiplin dan bersahaja,
Ucapanku—semoga jujur, tanpa kepalsuan maupun kebohongan,
Pikiranku—semoga tulus, tanpa kelicikan maupun tipu daya,
Dan semoga aku bersandar pada pembimbing spiritual [Guru] dan kawan-kawan seDharma sejati!

Jalan masuk pertama menuju Jalan Pembebasan,
Rute pertama di jalan keluar dari mara samsara,
Pengantar pertama menuju segala praktik Dharma:
Pelepasan [terhadap samsara] agung—semoga terbit dalam batinku!

Dengannya, aku memiliki semua yang dibutuhkan untuk mencapai pencerahan,
Dan tanpanya, tidak mungkin kesadaran dapat ditemukan,
Benih tak terbantahkan yang darinya Kebudhaan dapat mekar,
Semoga aku membangkitkan bodhicitta, yang sungguh murni dan agung!

Terus menerus, semoga bodhicitta yang agung berkembang,
Sepanjang seluruh kehidupanku, semoga bodhicitta tak pernah terlupa,
Lagi dan lagi, semoga aku terus merenungkan bodhicitta,
Dan senantiasa berlatih dengan cara bodhisattva!
Apapun perbuatan tercerahkan dari Sang Pertapa Agung [Buddha Shakyamuni],
[bodhisattva] Mañjuśrī bijaksana nan bahaduri, atau [bodhisattva] Samantabhadra yang sering menolong kita,
Di sepanjang seluruh kehidupanku, semoga perbuatanku sendiri sebanding dengan perbuatan Mereka,
Dan secara spontan semoga aku mencapai kesejahteraanku sendiri dan kesejahteraan makhluk lain!

Jalan sempurna, yang mewujudkan Kebuddhaan dalam hanya satu kehidupan,
Dengan metode terampil [upaya Kausalya] untuk memberi manfaat pada diri sendiri dan makhluk lain pada saat yang bersamaan,
Dan pandangan realitas tunggal tempat samsara dan nirvana tak terpisahkan—
Semoga aku memulai Jalan unik dari kendaraan vajra [Vajrayana] ini!

Kumpulan vajradhara, yang mengembangkan pendekatan Jalan ini,
Dengan menjadikan pasangan hidup mereka yang mewujudkan Kesunyataan Agung,
Sebagai cara untuk secara bersamaan mengenalkan kebijaksanaan—
Semoga Jalan unik ini dinikmati di alam para dakini!

Wajah sifat asaliku, [yaitu] pikiran itu sendiri, dibiarkan tak berubah,
Esensiku sendiri, melampaui rancangan—semoga aku memandangnya apa adanya!
Mempertahankan meditasi yang murni dari segala jejak pengubahan,
Semoga aku mencapai buah hasil yang terbebas dari segala pemalsuan!

Sementara itu, semoga semua keinginanku dikabulkan!
Selama aku hidup, semoga aku tidak memiliki niat-niat jelek,
Dan saat aku berpulang, semoga aku tidak merasakan derita kematian yang menyakitkan,
Setelah berpulang, semoga tidak ada rasa takut pada berbagai penampakan yang menipu!

Semoga semua yang melihatku, mendengarku, memikirkanku, atau yang berhubungan denganku dalam bentuk apa pun,
Mengembangkan pelepasan agung [terhadap samsara], bodhicitta, dan mengenalkan secara bersamaan kebijaksanaan,
Dan demikian semoga nur ilahi [rigpa] juga, sebagaimana ia, bangkit dalam pikiran mereka,
Sehingga, dengan cepat, mereka dapat mencapai Kebudhaan nan sempurna!

Semoga aku memandang Buddha [yang] laksana surya dengan tanda-tanda dan ciri-ciriNya,
Semoga aku menikmati nektar dari Dharma [yang] laksana surya dalam hatiku,
Dan semoga Sangha [yang] laksana surya mendampingi menuju Pembebasan agung—
Dari cahaya Triratna Agung [yang] laksana surya ini, semoga aku tak terpisahkan [dari Mereka]!

Untuk mengabulkan permintaan dari seorang praktisi bernama Nyima, tulisan ini disusun oleh Palge [Patrul Rinpoche], semata-mata tiruan dari seorang biksu sejati. Semoga kebajikan berlimpah ruah! [1]

 

[1] Di sini Patrul Rinpoche bermain dengan kata-kata “nyima”, yang berarti matahari, yaitu nama orang yang memohon doa ini.  

| Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Adam Pearcey 2010.